Puncak dari kiri Miftakhul ulum, Hermawati, Putra Triya Atmaja |
“Assalamuaalikum, Alhamdulillah kami berhasil, walaupun kami sempat terkena Badai angin besar. Tapi dengan semangat dan kondisi yang masih memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, kami paksakan diri ini untuk terus maju mengibarkan Merah Putih, bendera Unnes, dan panji kebanggaan kita Mahapala Unnes. Waktu di puncak hanya 15 menit untuk mengambil dokumentasi, dan tim harus kembali turun karena cuaca yang tidak kondusif. Sekarang kondisi tim sehat, salam untuk Keluarga, teman-teman semua di Semarang. Wassalamualaikum,” kata Miftakhul Ulum sebagaimana ditirukan dari telfon Satelit.
Ketika mengabarkan hal itu, ketiganya berada di Plaza De Mulas 4.300 mdpl. Setelah itu, mereka berencana melanjutkan turun ke Confluencia 3300 mdpl dan langsung ke First Base Camp Plaza de Inca 2.700 mdpl. Dikabarkan pula, tim dalam kondisi baik, meski semalaman diterjang badai angin dan hujan salju.
Perjalanan
Perjalanan menuju Puncak Aconcagua (6962 mdpl) pada 1 Desember Agustus ternyata tak semudah saat tim melakukan hal yang sama pada 25 November untuk aklimatisasi. Tim diterjang badai dengan angin kencang dan hujan salju, namun dengan akhirnya bisa sampai di puncak tertinggi Benua Amerika.
Setelah aklimatisasi di Plaza de Mulas (4300 mdpl) dan beristirahat, seharusnya tim melakukan perjalanan menuju plaza Canada 4910 mdpl akan tetapi ditunda satu hari. Sehingga jadwal ke puncak terpaksa mundur dari target pendakian tanggal 30 November 2013 ditunda sampai tanggal 1 Desember 2013 pukul 06.00 waktu setempat.
Setelah cuaca dirasa membaik, tim mulai mempersiapkan diri untuk melakukan pendakian ke puncak pukul 06.00 waktu setempat. Dengan langkah pasti dan perlahan, tim mulai menapaki meter per meter ketinggian terakhir di tanah tertinggi Amerika itu . Meski badai belum reda benar, dan Guide sempat melarang Tim untuk menuju puncak tim dengan semangat, tetap berjuang mencapai puncak Aconcagua (6962 mdpl). (SCH.516)